IEE 2025 Tampilkan Truk dan Alat Berat dengan Teknologi Elektrifikasi

3 Min Read
Produk truk listrik yang tampil di ajang IEE 2025 (dok. Pamerindo)

NEVBUZZ – Inovasi dan penggunaan teknologi elektrifikasi tidak hanya bisa diterapkan pada kendaraan penumpang dan niaga ringan. Alat berat dan kendaraan untuk kebutuhan industri pun kini dirancang mengadopsi jantung penggerak yang tak lagi menggunakan bahan bakar minyak alias BBM dan tidak menghasilkan emisi gas buang.

Jajaran produk itu bisa dilihat pada ajang Indonesia Energy & Engineering (IEE) Series 2025. Pameran kendaraan niaga dan alat industri itu berlokasi di JIExpo, Kemayoran Jakarta Pusat dan berlangsung pada 10-13 September dan 17-20 September 2025.

“IEE Series 2025 menjadi ajang langka bagi masyarakat dan pelaku bisnis untuk menyaksikan langsung teknologi yang biasanya hanya dapat ditemui di proyek besar atau fasilitas industri tertutup, seperti Dump Truck EV maupun sistem smart building,” ucap Event Lead IEE Series 2025, Hanung Hanindito dalam siaran pers, dikutip Rabu (17/9).

Inovasi Elektrikasi

Mendukung semangat energi berkelanjutan, Hexindo memperkenalkan varian dump truk listrik terbaru dengan teknologi pengisian ganda. Sehingga, memungkinkan pengisian daya baterai dari 20 persen hingga 100 persen bisa dilakukan hanya dalam waktu satu jam.

Inovasi juga dilakukan oleh Gaya Makmur Tractors (GM Tractors) dan GM Mobil yang mempertegas komitmennya terhadap inovasi ramah lingkungan dengan menampilkan lini produk bertenaga listrik. Produk-produk alat berat elektrifikasi yang dibawa mulai dari excavator, wheel loader, hingga truk EV.

Kehadiran lini unit EV ini semakin lengkap dengan dukungan mobile power bank berupa truk khusus yang membawa 6–8 baterai penuh untuk pengisian daya alat berat langsung di lokasi proyek. Selain itu, sistem battery swap memungkinkan penggantian baterai hanya dalam 10–15 menit, sehingga operasional tetap efisien tanpa perlu menunggu proses pengisian daya.

Baca Juga :  Penghargaan Peserta IMOS 2025 Terbaik

Sementara itu, PLN Nusantara Power yang memperkenalkan pemanfaatan limbah FABA (Fly Ash Bottom Ash) sebagai material konstruksi ramah lingkungan. Limbah abu sisa pembakaran batu bara dari PLTU ini dapat diolah menjadi bahan substitusi semen dan beton ready mix yang lebih berkelanjutan.

Inovasi ini tidak hanya berkontribusi pada pengurangan limbah, tetapi juga menawarkan efisiensi biaya sekaligus mendukung penerapan ekonomi sirkular. emanfaatannya telah teruji dalam berbagai proyek besar, termasuk pembangunan Jembatan Pulau Balang yang menjadi bagian dari jaringan jalan tol menuju IKN di Kalimantan.

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *