NEVBUZZ – Perlahan namun pasti, populasi kendaraan elektifikasi roda empat atau lebih di Indonesia terus meningkat. Kategorinya pun beragam, mulai dari jenis kendaraan penumpang pribadi, hingga kendaraan niaga model bus maupun truk listrik.
Kondisi ini memang mempercepat transisi dari model kendaraan bermesin bakar menjadi model penggerak dengan baterai. Namun demikian, ada beberapa tantangan krusial perlu diatasi, salah satunya adalah ketersediaan infrastruktur pengisian
daya listrik andal.
Direktur Utama KALISTA Group, Aulia Ilyas mengatakan, dalam mendukung program pemerintah sebagai upaya menekan emisi gas karbon maka proses transisi dari kendaraan mesin bakar menjadi elektrifikasi harus didukung dengan ketersediaan Stasiun Pengisian Daya Listrik mumpuni.
“Sebagai langkah strategis mendorong pertumbuhan berkelanjutan dalam mengurangi emisi karbon, kita tidak bisa hanya bicara tentang unit kendaraan saja. Harus bicara soal ekosistem,” ucapnya dalam keterangan yang dikutip Minggu (7/9).
Albert menambahkan, maka KALISTA hadir sebagai pionir dalam membangun ekosistem EV dengan solusi yang komprehensif untuk kebutuhan transisi menuju listrik di segmen komersial. Perusahaan pun menyadari satu hal sejak awal: armada tanpa stasiun pengisian yang terkelola akan menjadi beban, bukan solusi.
Maka, lanjutnya, perusahaan ini sejak awal tidak hanya menyediakan kendaraan, tapi juga membangun charger secara strategis, dengan pendekatan sistem, bukan proyek satuan. Dalam konteks kendaraan listrik komersial, setiap menit downtime akibat baterai habis berarti potensi kerugian.
“Keberlanjutan, efisiensi energi, dan kesiapan operasional hanya bisa dicapai bila seluruh komponen mulai dari kendaraan, infrastruktur, teknologi, hingga SDM itu bekerja secara harmonis. Dan itulah yang dibangun oleh KALISTA di berbagai kota di Indonesia,” tuturnya.
Menjawab tantangan ini, KALISTA menyediakan layanan lengkap yang mencakup pembangunan dan pengelolaan charger sesuai dengan kebutuhan rute dan operasional pelanggan. Lokasi pemasangan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan biasanya untuk transportasi publik dibutuhkan charger kendaraan listrik dengan kapasitas 100 – 200 kw.