NEVBUZZ – Ketika produsen sportcar hingga supercar lain mulai mempertimbangkan model kendaraan elektrifikasi. Hal berbeda dipilih oleh perusahaan otomotif Inggris, McLaren.
Seperti diketahui, Ferrari memasuki fase baru dengan menampilkan produk full elektrifikasi pertamanya. Kendaraan yang dimaksud saat ini dikenal dengan nama Elettrica dan tetap mempertahankan identitas dan DN mobil kencang dari pabrikan Italia tersebut.
Bicara soal supercar elektrifikasi, Bos baru McLaren, Nick Collins memastikan strategi itu tidak akan terjadi di perusahaan otomotif yang dipimpinya. Merek ini masih enggan meninggalkan ciri khas produk dengan mesin bensin berkonfigurasi V8.
Melansir dari Carscoops, Senin (25/8), Nick Collins memastikan McLaren tidak akan terburu-buru menghadirkan supercar elektrik. Jika produk mobil listrik kencanya sudah ada pun hanya akan dipasarkan terbatas seperti di China, lantaran negara tersebut menjadi pasar otomotif menjanjinkan untuk beragam jenis kendaraan listrik.
Ketika berbincang dengan Car and Driver di Monterey Car Week, Collins juga menjelaskan bahwa McLaren akan terus mempertimbangkan jantung penggerak hibrida sebagai pilihan utamanya. Namun produk itu masih memerlukan jangka waktu yang sangat panjang.
Sebagai tambahan informasi, McLaren saat ini berada dalam naungan bisnis dari perusahaan startup, Forseven yang didukung penuh oleh CYVN Holdings. Ini merupakan sebuah grup investasi yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah Abu Dhabi.
Menariknya, CYVN Holdings merupakan pemilik Gordon Murray Technologies sekaligus pemegang saham utama di merek kendaraan listrik Nio. Merek tersebut menjadi salah satu pendatang baru di segmen mobil tanpa asap dengan beragan produk, termasuk model supercar.